KUMPULAN MATERI UTN ULANG PLPG 2017





KUMPULAN MATERI UTN ULANG PLPG 2017

BAHASA INDONESIA

TAHAPAN DALAM MENULIS
Kegiatan menulis merupakan kegiatan proses yaitu penulisan. Ini berarti Bahwa kita melakukan kegiatan dalam beberapa tahap. Tahap-tahap menulis yaitu tahap pra penulisan dan tahap pasca menulis.

Tahap Pra Penulisan
Pada tahap ini dilakukan perencanaan/persiapan menulis yang mencakup beberapa langkah kegiatan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menentukan topik, membatasi topik, menentukan bahan/materi penulisan dan terakhir menyusun kerangka karangan.

  • Menentukan topik : Tema harus ditentukan sebelum kita menulis. Tema merupakan pondasi awal dari pembahasan yang mau kita tulis. Untuk menentukan sebuah topik/tema, tentunya kita harus memiliki ide yang mau kita tulis. Ide itu ada di sekitar kita, apapun bisa kita jadikan bahan untuk menuliskan sesuatu.
  • Membatasi Topik: Topik harus dibatasi karena jika topik tidak dibatasi kita akan kebingungan dalam menentukan topik. Pemilihan topik yang tepat sangat penting dalam proses penulisan, agar tidak kehilangan ide.
  • Menentukan Bahan atau Materi Penulisan : Beberapa penulis fiksi melewatkan tahap ini, atau cukup dengan membuat kerangka di luar kepala, mereka langsung menulis apa yang ada di kepalanya. Namun tidak semua orang bisa menulis dengan cara ini. Sebaiknya Anda tetap membuat kerangka supaya tulisan atau cerita Anda memiliki konsistensi dan alur yang baik. Anda akan dengan mudah melihat alur tulisan dengan hanya membaca kerangka.
  • Menyusun Kerangka karangan : Dalam menyusun kerangka karangan ini dibutuhkan kosentrasi yang baik karna membutuhkan konsentrasi yang baik jadi carilah waktu untuk menulis. Kadang Anda akan banyak mengalami hambatan untuk menulis.
Anda harus mengatasi hambatan ini, sehingga tulisan Anda selesai dalam waktu    yang sudah ditentukan dan akan mendapatkan hasil yang diinginkan.

Tahap Penulisan
Tahap penulisan merupakan tahap pembahasan dan pengembangan gagasan menjadi suatu karangan yang utuh. Pada tahap ini kita harus mampu memilih kata dan istilah kata sehingga gagasan dapat dipahami pembaca. Kata-kata itu dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat yang efektif.
Selanjutnya kalimat-kalimat harus disusun menjadi paragraf-paragraf yang memenuhi persyaratan. Tulisan ini harus ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai dengan tanda baca yang digunakan secara tepat. Di samping itu masih harus diketahui bagaimana menuliskan judul, sub judul, kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka, teknik pengetikan dan sebagainya. 
Jangan  pernah memaksakan diri untuk menyelesaikan tulisan dalam waktu yang cepat. Untuk menghasilkan karya tulis yang bermutu dan bagus, diperlukan pikiran yang fresh dan energi yang besar

Tahap Pasca Penulisan
Tahap pasca menulis ada dua yaitu revisi dan penerbitan jika akan diterbitkan. Tahap revisi merupakan tahap penelitian secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka, dan sebagainya. Tahap ini sangat diperlukan karna untuk penerbitan dibutuhkan tulisan yang baik dan benar. Jadi sebelum penerbitan harus dilakukan revisi lebih dahulu. Jika sudah benar baru lah karya tulis itu bisa diterbitkan atau dikirim ke penerbit.

JENIS-JENIS KARANGAN
Karangan adalah suatu bentuk karya tulis yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan kepada para pembaca. Berdasarkan tujuannya, karangan terbagi ke dalam 5 jenis karangan, diantaranya adalah karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan peruasi. Di bawah ini adalah jenis-jenis karangan yang biasa kita temukan sehari-hari.

Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek atau benda kepada para pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau mengalami sendiri topik di dalam tulisan.
Ciri-ciri karangan deskripsi :
1.      Melukiskan suatu objek dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca.
2.      Melibatkan observasi panca indera.
3.  Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek.

Karangan Narasi
Karangan narasi adalah suatu bentuk karya tulis yang berupa serangkaian peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis. Pada karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah, konflik, penyelesaian dan ending.
Ciri-ciri karangan narasi :
  • Menyajikan suatu cerita yang berupa berita, peristiwa, pengalaman yang menarik kepada pembaca
  • Cerita-cerita tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang jelas.
  • Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari sebuah karangan.
  • Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas.
  • Betujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang disampaikan.

Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah sebuah karangan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan atau pemaparan mengenai suatu informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini adalah untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca.
Ciri-ciri karangan eksposisi:
  • Menyajikan atau menyampaikan sebuah informasi kepada pembacanya.
  • Informasi yang disajikan bersifat fakta atu benar-benar terjadi.
  • Tidak berusaha mempengaruhi pemabaca.
  • Menjelaskan sebuah proses atau analisa suatu topik.

Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat atau argument penulis tentang suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan penulis agar memiliki pandangan yang sama akan suatu hal dengan pandangan penulis.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
  • Terdapat pendapat-pendapat penulis mengenai suatu topik yang sedang di bahas.
  • Pendapat-pendapat tersebut di lengkapi dengan pembuktian-pembuktian yang berupa fakta, data, contoh, maupun grafik.
  • Bertujuan untuk menyakinkan pembaca.
  • Pengarang menghindari keterlibatan emosi dalam menyampaikan pendapatnya.

Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang berisi ajakan-ajakan kepada para pembacanya untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan karangan argumentasi, karangan persuasi juga dilengkapi dengan pendapat-pendapat penulis yang disertai dengan pembuktian agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan oleh penulis. Karena sifatnya yang berupa ajakan, karangan ini bertujuan untuk meyakini pembaca yang disampaikan oleh penulis untuk melakukan atau mempercayai sesuatu.

Ciri-ciri karangan persuasi:
  • Karangan ini bersifat mengajak para pembacanya
  • Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca.
  • Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan.
  • Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca.


KETERAMPILAN BAHASA
Keterampilan bahasa (language skills) mencakup empat keterampilan berikut.

  1. Keterampilan menyimak (listening skills)
  2. Keterampilan berbicara (speaking skills)
  3. Keterampilan membaca (reading skills)
  4. Keterampilan menulis (writing skills)
Keterampilan menyimak (listening skills)
Menyimak merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian, menyimak tidak sekadar kegiatan mendengarkan tetapi juga memahaminya. Ada dua jenis situasi dalam menyimak, yaitu situasi menyimak secara interaktif dan situasi menyimak secara noninteraktif. Menyimak secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telepon atau yang sejenisnya. Dalam menyimak jenis ini, kita bergantian melakukan aktivitas menyimak dan berbicara. Oleh karena itu, kita memiliki kesempatan untuk bertanya guna memperoleh penjelasan, meminta lawan bicara mengulang apa yang diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat. Kemudian, contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan radio, TV, film, khotbah, atau menyimak dalam acara-acara seremonial. Dalam situasi menyimak noninteraktif tersebut, kita tidak dapat meminta penjelasan dari pembicara, tidak bisa pembicara mengulangi apa yang diucapkan, dan tidak bisa meminta pembicaraan diperlambat.

Keterampilan berbicara (speaking skills)
Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat produktif. Sehubungan dengan keterampilan berbicara ada tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiinteraktif, dan noninteraktif. Situasi-situasi berbicara interaktif, misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya pergantian antara berbicara dan menyimak, dan juga memungkinkan kita meminta klarifikasi, pengulangan atau kita dapat meminta lawan bicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicara. Kemudian, ada pula situasi berbicara yang semiinteraktif, misalnya alam berpidato di hadapan umum secara langsung. Dalam situasi ini, audiens memang tidak dapat melakukan interupsi terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Beberapa situasi berbicara dapat dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif, misalnya berpidato melalui radio atau televisi.

Keterampilan membaca (reading skills)
Membaca merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan menyimak dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, sering kali keterampilan membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara.

Keterampilan menulis (writing skills)
Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekadar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat; melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.

ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI LAJU FOTOSINTESIS
Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam tumbuhan. Hal ini dapat mempengaruhi laju fotosintesis pada:
  • Tahap pertumbuhan: Pada saat tahap pertumbuhan, laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang berkecambah dari pada tumbuhan dewasa.
  • Pada kadar klorofil: Klorofil adalah zat hijau daum. Semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung sangat cepat. Jika kadar klorofil berkurang maka daun akan menguning. Hal ini akan menurunkan laju fotosinesis.
  • Umur daun: Semakin tua daun maka kemampuan berfotosintesis semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
  • Struktur daun dan stomata: Bentuk tebal tipisnya daun berpengaruh pada jumlah klorofil, stomata dan mudah tidaknya daun menyerap cahaya.
  • Penimbun hasil fotosintesis: Penimbunan hasil fotosintesis pada sel yang mengandung klorofil menghalangi pengikatan energi cahaya.
  • Kadar hasil fotosintesis: Jika kadar pada zat hasil fotosintesis berkurang maka laju fotosintesis akan naik.
Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan. Adapun faktor yang mempengaruhi pada proses fotosintesis yaitu:
  • Cahaya matahari: Cahaya matahari atau intensitas (tinggi rendahnya cahaya) yang diperlukan harus cukup agar proses fotosintesis berlangsung dengan efisien. Jika cahaya matahari terlalu tinggi maka akan merusak klorofil.
  • Suhu: diperlukan untuk proses fotosinesis harus berkisar 10ºC sampa 35ºC. Pada suhu tersebut kecepatan fotosintesis berbanding lurus dengan pertambahan suhu. Jika suhu terlalu tinggi diatas 35ºC fotosintesis akan terhenti karena enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu, tumbuhan menghendaki suhu optimal agar fotosintesis berjalan secara efisien.
  • Air: Ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis. Karena air merupakan bahan baku dalam proses fotosintesis. Turunnya kadar air didalam tubuh tumbuhan akan menyebabkan stomata menutup. Hal itu menyebabkan kemampuan fotosintesis akan menurun.
  • Karbon dioksida: Karbon dioksida merupakan salah satu bahan dasar fotosintesis selain air. Makin tinggi kadar karbon dioksida makin meningkatkan kemampuan fotosintesis. Akan tetapi kenaikan karbon dioksida harus sesuai dengan intensitas cahaya.
  • Mineral: Fotosintesis dipengaruhi oleh mineral terutama yang menyusun klorofil, seperti magnesium dan besi. Kekurangan unsur tersebut dapat mengganggu pembentukan klorofil dan selanjutnya menghambat proses fotosintesis.
  • Oksigen: Kenaikan kadar oksigen dapat mengjambat fotosintesis karena oksigen merupakan komponen respirasi.


PROSES INSPIRASI DAN EKSPIRASI PADA PERNAFASAN DADA
Proses inspirasi dan ekspirasi pernapasan dada pada manusia dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
Inspirasi adalah proses memasukkan udara ke paru paru, tahap tahap inspirasi pernapasan dada yaitu meliputi:

  1. Kontraksi otot antar tulang rusuk
  2. Tulang rusuk terangkat
  3. Rongga dada membesar
  4. Paru paru mengembang
  5. Tekanan udara di dalam paru paru turun
  6. Udara masuk ke paru paru
Sedangkan ekspirasi adalah proses mengeluarkan udara dari paru paru, tahap tahap ekspirasi pernapasan dada yaitu meliputi:

  1. Relaksasi  otot antar tulang rusuk
  2. Tulang rusuk turun
  3. Rongga dada mengecil
  4. Paru paru mengempis
  5. Tekanan udara di dalam paru paru naik
  6. Udara keluar dari paru paru

PROSES INSPIRASI DAN EKSPIRASI PADA PERNAFASAN PERUT
Tahap inspirasi pernapasan perut yaitu meliputi:

  1. Kontraksi otot diafragma
  2. Diafragma mendatar
  3. Rongga dada membesar
  4. Paru paru mengembang
  5. Tekanan udara di dalam paru paru turun
  6. Udara masuk ke paru paru
Kemudian, tahap tahap ekspirasi pernapasan perut yaitu meliputi:

  1. Relaksasi otot diafragma
  2. Diafragma melengkung
  3. Rongga dada mengecil
  4. Paru paru mengempis
  5. Tekanan udara di dalam paru paru naik
  6. Udara keluar dari paru paru

CAMPURAN HOMOGEN DAN HETEROGEN
Campuran adalah zat yang terbentuk dari beberapa jenis zat, dimana sifat zat-zat pembentuknya tetap (masih ada). Campuran dalam kehidupan sehari-hari dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: camuran homogen dan heterogen.
Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih dimana semua zat memiliki susunan yang seragam, sehingga sulit dibedakan antara komponen zat yang satu dengan yang lainnya. Campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari biasa dikenal dengan larutan.
Contoh:
Larutan gula (campuran antara air dan gula)
Larutan garam (campuran antara air dan garam)
Soft drink
Larutan teh dan susu

Campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih dimana zat penyusunnya tidak sama atau tidak seragam sehingga masih bisa dibedakan antara partikel-partikel zat penyusunnya.
Contoh:
Campuran antara tanah dan kerikil
Batu granit
Beton
Campuran pasir dan air

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
TUJUAN PEMBELAJARAN IPS DI SD
Tujuan kurikuler pengajaran IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:

  1. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
  2. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
  3. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan integralnya.
  4. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi (Nursid Sumaatmadja, 1980: 48).

TUJUAN PEMBELAJARAN GLOBALISASI
Pengajaran globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuan sebagai berikut:
  • Mampu menanamkan pengertin bahwa sekalipun mereka berbeda tetapi sebagai manusia memiliki kesamaan-kesamaan.
  • Membantu para siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman bahwa bumi dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan dan lebih banyak memiliki kesamaan budaya daripada perbedaannya.
  • Membantu para siswa memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi bersama.
  • Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya.

FAKTOR INTERN DAN EKSTERN PERUBAHAN PENDUDUK
Faktor Intern
Faktor intern atau yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah perubahan penduduk, penemuan baru, konflik, dan pemberontakan.

  • Perubahan Penduduk : Setiap anggota masyarakat pasti mengalami proses sosial, di antaranya adalah interaksi sosial dan sosialisasi. Dengan begitu secara cepat maupun lambat akan merubah pola pemikiran mereka dan tingkat pengetahuan yang akan lebih mempercepat proses perubahan. Di samping itu, perubahan penduduk yang ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah mengakibatkan kadar keramahtamahan akan menurun, kelompok sekunder akan bertambah banyak jumlahnya, struktur kelembagaan menjadi lebih rumit, dan bentuk-bentuk perubahan yang lainnya. 
  • Penemuan-Penemuan Baru : Penemuan merupakan tambahan pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan dunia yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun kenyataan itu baru menjadi bagian setelah kenyataan tersebut ditemukan. Penemuan baru menjadi suatu faktor dalam perubahan sosial jika hasil penemuan tersebut didayagunakan. Manakala suatu pengetahuan baru dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi, biasanya akan disusul oleh perubahan yang besar.
  • Konflik dalam Masyarakat : Adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, seperti perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan, pendapat, status sosial ekonomi, suku bangsa, ras, agama, dan lain-lain seringkali memicu munculnya konflik. Konflik dapat terjadi antarindividu, antarkelompok, antara individu dengan kelompok, dan antargenerasi. Konflik antarkelompok, misalnya konflik antarsuku bangsa yang terjadi di Timika, Papua. Konflik tersebut telah menimbulkan kerusakan, jatuhnya korban jiwa, dan hancurnya harta benda. Sebagai proses sosial, konflik memang merupakan proses disosiatif, namun tidak selalu berakibat negatif. Suatu konflik yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial. Jika demikian, biasanya akan terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
  • Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat : Revolusi bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan telah mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang ditandai dengan dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta. Dengan proklamasi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman penjajah, serta telah mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional dengan berbagai perubahan yang mengikutinya, mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.

Faktor Ekstern
Penyebab perubahan sosial selain bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri juga dapat bersumber dari luar masyarakat itu. Di antaranya adalah faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

  • Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah : Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Alam adalah penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian, penghasil tanaman, serta sumber kesehatan dan keindahan. Pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi lambat laun dapat merusak alam. Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula tekanan terhadap alam. Oleh karena itu akan terjadi perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk membangun rumah. Akibatnya lahan pertanian menjadi sempit, serta banyak petani yang kehilangan lahan untuk bertani dan terpaksa bekerja sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.
  • Peperangan : Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan kepribadian dari individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Betapa tidak, perang pasti akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil. Selain itu akan membawa akibat yang berarti bagi masyarakat setempat. Hal ini terutama pada masyarakat yang kalah perang, karena adanya pemaksaan berbagai kebudayaan oleh negara yang menang perang.
  • Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain : Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat lain merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya hubungan kerja sama antarnegara serta sarana komunikasi dan informasi yang semakin canggih, seperti televisi, radio, dan internet memudahkan pengaruh kebudayaan masyarakat lain masuk dalam suatu negara. Akibatnya muncul perubahan pada masyarakat yang menerima pengaruh kebudayaan itu.

MATEMATIKA
Ciri-Ciri Bangun Datar
Persegi :

  • setiap sudutnya sama 90°
  • kedua sisinya sama panjang 
  • memiliki 4 simetri putar 
  • memiliki 4 simetri lipat
  • memiliki 2 diagonal yang sama panjang 
  • memiliki 4 titik sudut
  • rumus kelilingnya 2p + 2l
  • rumus luasnya p x l 
  • memiliki 2 sisi yang sejajar dan sama panjang 
Persegi panjang

  • setiap sudutnya sama 90°
  • kedua sisinya sama panjang 
  • memiliki 2 simetri putar 
  • memiliki 2 simetri lipat
  • memiliki 2 diagonal yang sama panjang 
  • memiliki 4 titik sudut 
  • rumus kelilingnya 4 x s
  • rumus luasnya s x s
  • memiliki 2 sisi yang sejajar berhadapan
 Trapesium

  • memiliki 4 sisi
  • memiliki 4 titik sudut
  • memiliki 2 sisi sejajar
  • memiliki sisi miring 
  • rumus luas = (a+b) x t/2
  • rumus keliling = a + b + 2c ( untuk trapesium sama kaki )
  • rumus keliling = a + b + c + t ( untuk trapesium siku-siku)
  • memiliki satu simetri lipat
  • memiliki satu simetri putar 
Jajar genjang

  • memiliki 2 sisi sejajar
  • kedua sisi sejajar sama panjang 
  • memiliki 4 titik sudut
  • memiliki 4 sisi 
  • kedua sudutnya lancip dan tumpul 
  • sisi sehadap sama panjang 
  • jumlah kedua sudut yang berdekatan 180
  • memiliki tinggi 
  • rumus luas = alas x tinggi
  • rumus kliling = 2 (a+t)
Layang layang

  • memiliki 2 diagonal yang berpotongan 
  • memiliki 2 sudut yang sama besar ( sehadap )
  • memiliki 2 sisi yang sama panjang 
  • rumus luas = d1 x d2/2
  • rumus kliling = 2 (sisi miring 1 + sisi miring 2)
  • jumlah semua sudutnya 360
  • memiliki satu simetri lipat
  • memiliki satu simetri putar 
Belah ketupat 

  • memiliki 4 sisi yang sama panjang
  • memilki 4 sudut
  • kedua sudut sama besar ( sehadap)
  • memilki 2 diagonal yang berpotongan 
  • perpotongan diagonal sama panjang
  • rumus luas = d1 x d2/2
  • rumus keliling = 4 x sisi miring




SEMOGA BERMANFAAT


2 komentar untuk "KUMPULAN MATERI UTN ULANG PLPG 2017"