TANGGAL: 18 Januari 2019
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
Berikut contoh pembiasaan 5 nilai utama penguatan pendidikan karakter (PPK) yang bisa diterapkan di sekolah yaitu religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
RELIGIOSITAS
- Guru dan siswa berdoa sekurang-kurangnya pada awal jam pelajaran pertama dan setelah jam pelajaran terakhir.
- Sekolah melaksanakan kegiatan perayaan hari besar keagamaan yang dapat diikuti oleh seluruh warga sekolah.
- Sekolah memberikan izin meninggalkan kelas bagi siswa untuk melaksanakan ibadah wajib sesuai agama dan kepercayaannya.
- Warga sekolah melaksanakan salat Jum’at di lingkungan sekolah/ masjid/musala.
- Warga sekolah melaksanakan ibadah bersama dan kegiatan keagamaan di sekolah dan/atau luar sekolah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
- Sekolah mengundang tokoh agama untuk memberikan siraman rohani kepada warga sekolah.
- Warga sekolah yang beragama lain ikut membantu menjaga kekhidmatan kegiatan ibadah di sekolah.
- Warga sekolah terlibat aktif secara gotong royong dalam menyiapkan kelengkapan/sarana ibadah, tanpa memandang perbedaan agama dan kepercayaannya.
- Siswa mengikuti kegiatan wisata religi dan membuat laporan hasil wisata religi tersebut, sebagai bagian dari tugas project pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
- Sekolah mengadakan festival/ lomba-lomba di bidang keagamaan.
- Sekolah mengadakan bazar amal.
- Sekolah mengadakan kegiatan kunjungan ke beberapa tempat ibadah.
- Sekolah mengadakan kegiatan bakti sosial ke panti sosial/panti jompo/panti asuhan.
NASIONALISME
- Guru bersama siswa melaksanakan pembiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu nasional dan/atau lagu daerah, setiap hari pada waktu tertentu.
- Kepala sekolah menerapkan kebijakan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya (3 stanza) bagi semua warga sekolah setiap upacara bendera hari Senin dan upacara hari-hari besar nasional.
- Guru menggunakan nama-nama pahlawan, tanaman, hewan, sungai, gunung, pulau, buah, bunga yang tumbuh di sekitar lingkungan atau Indonesia sebagai nomenklatur kelompok saat proses pembelajaran.
- Guru menugaskan setiap siswa untuk membaca dan membuat ringkasan serta mempresentasikan dari minimal satu biografi pahlawan nasional sesuai dengan tema/kompetensi dasar yang relevan.
- Warga sekolah melaksanakan program kantin sekolah sehat yang menyajikan dan menjual makanan termasuk makanan khas daerah, serta memberikan nama makanan khas daerah sesuai daerah asal.
- Warga sekolah memberikan nama masing-masing kedai makanan pada kantin sekolah sehat menggunakan nama-nama pulau/sungai/gunung/ danau/tanaman dan lain-lain yang ada di Indonesia.
- Kepala sekolah menerapkan kebijakan mengenakan pakaian khas daerah bagi semua warga sekolah pada hari-hari tertentu.
- Kepala sekolah menerapkan kebijakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mendorong semangat nasionalisme dan patriotisme bagi guru dan siswa.
- Kepala sekolah mengundang narasumber dari unsur veteran perang, TNI, atau POLRI, untuk berbagi pengalaman pada semua warga sekolah tentang perjuangan, penegakan hukum, penegakan disiplin, dan bela negara.
- Kepala sekolah mengadakan sosialisasi atau kegiatan penyuluhan hukum, kesehatan, atau topik nasionalisme lainnya dengan mengundang narasumber dari pejabat yang terkait.
- Warga sekolah melaksanakan kegiatan lomba/festival seni dan budaya Indonesia, kegiatan anti kekerasan, anti radikalisme, dan pencegahan bahaya Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).
- Warga sekolah mengadakan kegiatan dramatisasi dengan topik tentang sejarah Indonesia, perjuangan pahlawan nasional, perjuangan pahlawan daerah atau budaya daerah.
- Guru dan siswa melaksanakan kegiatan bela negara.
- Warga sekolah menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang negara, misalnya menempatkan bendera, lambang garuda pancasila, foto presiden dan wakil presiden, foto pahlawan sesuai aturan.
- Warga sekolah menggelar bazar untuk memperkenalkan hasil karya atau kewirausahaan siswa yang menggunakan bahan baku dalam negeri, khususnya bahan lokal.
- Warga sekolah menggunakan/ memakai produk dalam negeri seperti pakaian, makanan, dan kebutuhan hidup sehari-hari.
- Warga sekolah membuat bahan publikasi tentang kebersihan kelas, lingkungan sekolah, lingkungan di sekitar, peduli terhadap kehidupan sosial di sekolah, daerah maupun nasional sebagai bentuk cinta tanah air.
- Warga sekolah memasang slogan-slogan, poster, sebagai wujud penumbuhan rasa cinta Indonesia di lingkungan sekolah yang terpampang dengan baik dan menarik.
- Sekolah melaksanakan program wisata edukasi dalam rangka penguatan materi pembelajaran.
- Warga sekolah melakukan studi banding ke sekolah-sekolah lain yang memiliki keunggulan lokal.
- Sekolah membuat kebijakan, memberi nama-nama Gedung/Ruang/Kelas dengan nama-nama Pahlawan Nasional, dan dilengkapi dengan nilai-nilai karakter dari masing-masing pahlawan tersebut (quote).
- Sekolah membuat kebijakan, agar di dalam kelas dipajang foto-foto/poster-poster Pahlawan Nasional, dan dilengkapi dengan nilai-nilai karakter dari masing-masing pahlawan tersebut (quote).
- Sekolah membuat kebijakan yang memotivasi semangat nasionalisme semua warga sekolah melalui “yel-yel”.
KEMANDIRIAN
- Guru menerapkan prinsip disiplin waktu, disiplin prosedur, dan kualitas hasil dalam menyelesaikan tugas.
- Guru memberikan bimbingan dan dorongan agar siswa melakukan aktivitas secara mandiri.
- Siswa menggunakan internet bijak dan beretika yang difasilitasi sekolah dalam pencarian materi pembelajaran secara mandiri.
- Sekolah menfasilitasi promosi dan penjualan produk karya siswa.
- Sekolah menerapkan dan mengembangkan kegiatan kewirausahaan siswa.
- Guru menggunakan metode project dalam pembelajaran untuk menghasilkan media pembelajaran.
- Guru dan siswa memanfaatkan hasil karya siswa sebagai media untuk menciptakan kelas kaya teks.
- Guru, siswa, dan petugas perpustakaan melakukan penataan penggantian koleksi pojok kelas maupun area baca sekolah.
- Sekolah memfasilitasi siswa melakukan penelitian sederhana yang sesuai dengan tema/mata pelajaran yang relevan.
- Sekolah menyelenggarakan pentas seni dan/atau pekan olahraga siswa dalam rangka promosi sekolah dengan mengundang masyarakat luas.
- Sekolah melaksanakan berbagai jenis lomba antarkelas, misalnya lomba kedisiplinan/kebersihan/ literasi (membaca, majalah dinding, kelas kaya teks, pojok baca di kelas) yang dinilai oleh pihak sekolah selama 1 semester.
- Sekolah dapat bekerja sama dengan masyarakat/kalangan profesi dalam penyediaan layanan pendidikan.
GOTONG ROYONG
- Guru melaksanakan pembelajaran dengan menekankan prinsip Collaborative Learning dengan pemberian metode yang relevan.
- Guru mengajak siswa meningkatkan kepedulian terhadap siswa yang mengalami musibah.
- Guru bersama siswa membantu siswa lain yang mengalami hambatan dalam belajar.
- Sekolah membudayakan gerakan Lihat Sampah Ambil (LISA).
- Sekolah bersama masyarakat sekitar melaksanakan kegiatan penghijauan /penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah.
- Sekolah menerapkan sistem piket sekolah bagi guru dan siswa.
- Sekolah melakukan kegiatan pembiasaan pengumpulan sumbangan untuk siswa yang sakit atau tertimpa musibah.
- Sekolah melaksanakan gerakan Jumat bersih.
- Sekolah melaksanakan kegiatan kepedulian sosial
- Sekolah melaksanakan program daur ulang/pemanfaatan limbah.
INTEGRITAS
- Sekolah memiliki dan menjalankan program Kantin Kejujuran.
- Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan siswa.
- Guru membiasakan hasil Penilaian Harian siswa harus diberikan dan diparaf oleh orang tua murid masing-masing.
- Sekolah menerapkan kebijakan, bahwa setiap siswa bergantian bertugas menjadi Komandan Upacara (meskipun mereka tidak tergabung dalam kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra sekolah), dan bergiliran sebagai petugas lainnya di upacara sekolah.
- Sekolah menerapkan peraturan bahwa setiap siswa punya kewajiban melaksanakan piket kebersihan kelas paling sedikit sekali dalam seminggu.
- Sekolah bekerjasama dengan tokoh masyarakat/perguruan tinggi/ profesional/alumni/pihak lain yang relevan, melaksanakan kegiatan penyuluhan, antara lain tentang Anti Korupsi, Kesehatan Reproduksi Remaja, Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), Perundungan/Bullying, dan/atau Dampak Kecanduan Gawai/Gadget.
- Wali Kelas menerapkan “presensi kejujuran” bagi semua siswanya.
- Sekolah menerapkan program duta/keteladanan (student of the month, teacher of the month) dan dideklarasikan/diumumkan saat upacara.
- Sekolah menerapkan peraturan dan tata tertib bagi semua warga sekolah, agar mengenakan pakaian seragam yang bersih, rapih, dan sesuai ketentuan yang berlaku.
- Sekolah mendorong dan memfasilitasi warga sekolah untuk bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan membuang sampah pada tempatnya.
- Guru memberikan tugas antara lain tugas project kepada siswa sesuai mata pelajaran /tema/materi pelajaran dan dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok.
- Sekolah bersama Komite Sekolah berupaya mewujudkan komitmen untuk terus meningkatkan integritas dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar.
- Sekolah membuat dan melaksanakan kebijakan untuk menjadikan sekolah sebagai lingkungan “kaya teks” yang menguatkan nilai-nilai Integritas.
- Sekolah melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam pelaksanaan Ekstrakurikuler Wajib “Pendidikan Kepramukaan”.
- Sekolah melaksanakan kegiatan Kokurikuler antara lain Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan Bela Negara.
- Sekolah membuat Kotak/POSKO “Lost and Found”.
- Sekolah membuat aturan tentan “larangan menerima hadiah, tips, atau sejenisnya, selama dalam lingkup layanan sekolah”.
Terima Kasih telah berbagi uraian Penguatan Pendidikan Karakter, semoga bermanpaat.
BalasHapus