Laporan Pengembangan Diri Bimtek Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI (PD)
BIMTEK GURU BELAJAR SERI PENDIDIKAN INKLUSIF


Judul: Bimtek Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif

Tanggal Pelaksanaan: 

Tujuan Penyelenggaraan: Program Guru Belajar seri Pendidikan Inklusif oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus merupakan kegiatan dirancang untuk menjawab tantangan guru-guru di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi agar mampu melayani keragaman peserta didik di kelasnya masing-masing. 

Lama Pelaksanaan: 7 Hari

Surat Penugasan/Fotocopy Sertifikat : Terlampir 


 A. TUJUAN MENGIKUTI DIKLAT 
Adapun tujuan dari mengikuti Bimtek Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif yaitu: 
  1. Meningkatkan pengetahuan guru tentang konsep keberagaman peserta didik, konsep dasar pendidikan inklusif dan sistem layanan pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
  2. Meningkatkan dan memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk melakukan identifikasi, menyusun asesmen dan planning matrix, serta membuat program pembelajaran individual (PPI).
  3. Memberikan pengalaman kepada guru dalam mengikuti kegiatan bimtek dan diklat secara daring.

B. DESKRIPSI MATERI
Adapun materi yang diperoleh dalam mengikuti Bimtek Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif yaitu: 
Keberagaman Peserta Didik
Keberagaman peserta didik di kelas inklusif memiliki karakteristik tersendiri, baik pada peserta didik reguler maupun pada peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Peserta didik dalam kelas walaupun berbeda keyakinan, fisik, gender, latar belakang keluarga, harapan, kemampuan, kelebihan peserta didik memiliki hak untuk belajar.

Jenis Hambatan PDBK
Jenis hambatan PDBK yaitu 
  1. Anak Berkebutuhan Khusus dengan Hambatan Sensorik: Anak dengan Hambatan Penglihatan (Tunanetra), Anak dengan Hambatan Pendengaran (Tunarungu), Anak dengan Hambatan Mental Kognitif
  2. Anak dengan Hambatan Mental Kognitif: Anak dengan Hambatan Intelektual (Tunagrahita),
  3. Anak dengan Hambatan Fisik: Anak dengan Hambatan Anggota Gerak (Tunadaksa)
  4. Anak dengan Hambatan Lainnya: Anak dengan Gangguan Perilaku dan Emosi, Anak Autis, Anak Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa, Kesulitan Belajar Spesifik (Disleksia, Diskalkulia, Disgrafia), 
Kebutuhan Pembelajaran PDBK
Layanan khusus dalam pendidikan bagi anak dengan gangguan penglihatan yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi yang hambatan penglihatan total. Bagi yang masih memiliki sisa penglihatan diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar. Di samping itu, diperlukan latihan Orientasi dan Mobilitas (OM) yang penerapannya bukan hanya di sekolah, melainkan dapat diterapkan di lingkungan tempat tinggalnya. 

Peserta didik yang mengalami hambatan pendengaran perlu Alat Bantu Dengar (ABD), tetapi walaupun
telah diberikan pertolongan dengan ABD, mereka masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus.

Pendidikan bagi peserta didik anak mengalami hambatan intelektual seharusnya ditujukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal, agar mereka dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana mereka berada.

Hakikat Pendidikan Inklusif
Melalui pendidikan inklusif, anak berkebuthan khusus dididik bersama-sama anak lainnya (reguler) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, anak berkebutuhan khusus perlu diberi kesempatan dan peluang yang sama dengan anak reguler untuk mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah. Pendidikan inklusif  diharapkan dapat memecahkan salah satu persoalan dalam penanganan pendidikan bagi  anak berkebutuhan khusus selama ini. 

Sekolah Ramah Anak
Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah sekolah/madrasah yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta mendukung partisipasi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif dan nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan psikososial anak perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan
khusus dan/atau pendidikan layanan khusus, terutama dalam perencanaan kebijakan pembelajaran dan pegawasan.

Mekanisme Layanan PDBK
Penerimaan peserta didik berkebutuhan khusus seyogyanya melibatkan berbagai unit terkait, antara lain orang tua peserta didik, sekolah, rumah sakit atau puskesmas, dan dinas pendidikan setempat.  Pada beberapa sekolah peserta didik berkebutuhan khusus tidak dapat diterima di sekolah jika tidak
membawa surat keterangan hasil asesmen dari rumah sakit dan atau keterangan dari psikolog. 

Konsep Dasar Identifikasi
Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan inklusif, guru di sekolah reguler perlu dibekali berbagai pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus. Diantaranya mengetahui siapa dan bagaimana anak berkebutuhan khusus serta karakteristiknya. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan guru mampu melakukan identifikasi, peserta didik di sekolah, maupun di masyarakat sekitar sekolah.

Konsep Dasar Asesmen dan Planning Matrix
Asesmen anak berkebutuhan khusus adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang anak secara menyeluruh yang berkenaan dengan kondisi dan karakteristik kelainan, kelebihan dan kekurangan sebagai dasar dalam penyusunan program pembelajaran dan program kebutuhan khusus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak. 

Planning Matrix adalah mapping diskripsi tentang kondisi ABK secara individu yang menggambarkan tentang kondisi actual hambatan karakteristiknya, dampak, strategi layanan dan media yang diperlukan dalam intervensi.

Akomodasi Kurikulum
Akomodasi kurikulum yang dapat dilakukan bagi PDBK yang mengikuti pendidikan di sekolah inklusif adalah melalui modifikasi dan adaptasi kurilkulum.

Program Pembelajaran Individual (PPI)
Program Pembelajaran Individual merupakan program yang dinamis, artinya sensitif terhadap berbagai perubahan dan kemajuan peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK), yang diarahkan pada hasil akhir yaitu kemandirian yang sangat berguna bagi kehidupannya, mampu berperilaku sesuai dengan lingkungannya atau berperilaku adaptif. 


C. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut setelah mengikuti Bimtek Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif yaitu: 
  1. Melakukan identifikasi peserta didik.
  2. Memberikan pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
  3. Menyelenggarakan sekolah yang ramah anak.

D. DAMPAK
Adapun dampak yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan Bimtek Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif yaitu: 
  1. Memperoleh pemahaman tentang pendidikan inklusif. 
  2. Memahami tentang jenis-jenis peserta didik berkebutuhan khusus.
  3. Memperoleh pengetahuan tentang pelayanan/mekanisme pendidikan inklusif.
Sekian Contoh Laporan Pengembangan Diri Bimtek Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif. 


Semoga Bermanfaat.

1 komentar untuk "Laporan Pengembangan Diri Bimtek Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif"

  1. https://pendidikan.id/news/digitalisasi-pembelajaran-di-jawa-timur-semakin-maju-dan-merata/

    BalasHapus