PEMBELAJARAN IPA DI SD


Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Menurut Darmodjo (1993:7) menyatakan, pembelajaran IPA didasarkan pada hakikat IPA sendiri yaitu dari segi proses, produk, dan pengembangan sikap. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebisa mungkin didasarkan pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam raya ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskan yang tidak semata-mata bergantung pada metode kausalitas tetapi melalui proses tertentu, misalnya observasi, eksperimen, dan analisis rasional. Dalam hal ini juga digunakan sikap tertentu, misalnya berusaha berlaku seobjektif mungkin dan jujur dalam mengumpulkan dan mengevaluasi data. Proses dan sikap ilmiah ini akan melahirkan penemuan-penemuan baru yang menjadi produk IPA.

Sebagaimana yang dikemukakan Trianto (2008:71), proses belajar mengajar sains lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.
Dengan demikian dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya diberikan pengetahuan saja atau menghafal fakta, namun pembelajaran IPA didasarkan pada prinsip-prinsip dan proses yang dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Melalui kegiatan-kegiatan pengamatan langsung dan penemuan siswa dituntut untuk aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam, serta melatih sikap obyektif dan jujur dalam melahirkan penemuan baru.


Karakteristik IPA di Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan alam memiliki karakteristik sebagai dasar untuk memahaminya. Karakteristik tersebut menurut Jacobson & Bergman (dalam Susanto, 2013:170) meliputi:

  • IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori. 
  • Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati fenomena alam, termasuk juga penerapannya. 
  • Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam menyingkap rahasia alam. 
  • IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagian atau beberapa saja. 
  • Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang bersifat objektif.

Karakteristik mata pelajaran IPA di SD menurut Permendikbud 57 tahun 2014 menyatakan, materi IPA di SD kelas I sampai dengan kelas III terintegrasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pembelajaran dilakukan secara terpadu dalam tema dengan mata pelajaran lain. Untuk SD kelas IV sampai dengan kelas VI, IPA menjadi mata pelajaran tersendiri namun pembelajaran dilakukan secara tematik terpadu. Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SD mencakup tubuh dan panca indra, tumbuhan dan hewan, sifat dan wujud benda- benda sekitar, alam semesta dan kenampakannya, bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan, daur hidup makhluk hidup, perkembangbiakan tanaman, wujud benda, gaya dan gerak, bentuk dan sumber energi dan energi alternatif, rupa bumi dan perubahannya, lingkungan, alam semesta, dan sumber daya alam, iklim dan cuaca, rangka dan organ tubuh manusia dan hewan, makanan, rantai makanan, dan keseimbangan ekosistem, perkembangbiakan makhluk hidup, penyesuaian diri makhluk hidup pada lingkungan, kesehatan dan sistem pernafasan manusia, perubahan dan sifat benda, hantaran panas, listrik dan magnet, tata surya, campuran dan larutan.



Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Tujuan pendidikan IPA di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah agar peserta didik mampu memiliki kemampuan sebagai berikut
  • Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 
  • Mengembangkan pengetahuan dan pemehaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
  • Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 
  • Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 
  • Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. 
  • Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 
  • Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

Menurut Darmodjo (1993:6), tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebagai berikut: 
  1. Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya; 
  2. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA, berupa “keterampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana; 
  3. Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran penciptanya; 
  4. Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat melatih dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses dan dapat melatih siswa untuk dapat berpikir serta bertindak secara rasional dan kritis terhadap persoalan yang bersifat ilmiah yang ada di lingkungannya.
Daftar Pustaka :
Hendro Darmodjo dan R. E Kaligis. (1993). Pendidikan IPA II. Jakarta: Dirjen Dikti

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana

Prenadamedia Group Trianto, 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching dan Learning) di Kelas. Surabaya: Cerdas Pustaka Publisher

Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Posting Komentar untuk "PEMBELAJARAN IPA DI SD"