Panduan Penyusunan Tes Tertulis

Panduan Penyusunan Tes Tertulis

Penilaian dalam aspek pengetahuan dapat diukur melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Tes tertulis dilakukan dengan berbagai bentuk yaitu pilihan ganda, isian dan uraian. Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya diberikan dalam bentuk tulisan.

Penyusunan instrumen tes tertulis melalui langkah-langkah yaitu menentukan tujuan, menyusun kisi-kisi, menyusun soal, telaah, dan revisi.

Dalam menyusun tes tertulis, guru harus menetapkan tujuan tes terlebih dahulu. Misalnya, tes disusun untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, setelah menempuh proses belajar.

Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks yang berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan perakitan tes.

Syarat kisi-kisi yang baik adalah:
  1. Mewakili isi kurikulum/kompetensi; 
  2. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami; 
  3. Dapat dibuat soalnya sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.
Pemilihan materi dalam penyusunan kisi-kisi hendaknya memperhatikan 4 aspek sebagai berikut:
  1. Urgensi, materi yang akan diujikan mutlak harus dikuasai siswa.
  2. Relevansi, materi yang dipilih sangat diperlukan untuk mempelajari atau memahami bidang lain.
  3. Kontinuitas, materi yang dipilih merupakan materi lanjutan atau pendalaman materi dari yang sebelumnya. 
  4. Keterpakaian, materi memiliki daya terap dan nilai guna yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penulisan soal tes prestasi belajar yaitu ulangan harian, tes formatif, sumatif, dan ujian sekolah, guru perlu memiliki pengetahuan tentang proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator soal. Indikator soal dibuat untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang dituntut dalam kurikulum.

Soal Pilihan Ganda
Kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal pilihan ganda adalah materi, konstruksi, dan bahasa.
Materi:
  1. Soal harus sesuai dengan indikator. 
  2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis dari segi materi. 
  3. Soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. 
Konstruksi:
  1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 
  2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur. 
  3. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. 
  4. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. 
  5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. 
  6. Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”. 
  7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka, dari nilai angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau sebaliknya. 
  8. Stimulus berupa gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas, berfungsi, dan konstektual. 
  9. Soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa:
  1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. 
  2. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif. Artinya, soal menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik. 
  3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional. 
  4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Kata atau frase yang sama yang bukan satu pengertian diletakkan di pokok soal.
Soal Benar/Salah
Kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal dua pilihan jawaban (Benar/Salah, Ya/Tidak) adalah materi, konstruksi, dan bahasa. 
Materi:
  1. Konsep pada soal harus benar dan mutakhir (perkembangan terbaru) serta tidak multitafsir. 
  2. Soal harus sesuai dengan indikator pada kisi-kisi penulisan yang telah disusun. 
  3. Soal harus logis ditinjau dari segi materi. 
Konstruksi:
  1. Soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 
  2. Soal merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur. 
  3. Soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar maupun salah. 
  4. Soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. 
  5. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 
Bahasa:
  1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. 
  2. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif. 
  3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Soal Menjodohkan
Kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal menjodohkan adalah materi, konstruksi, dan bahasa. 
Materi:
  1. Soal harus sesuai dengan indikator. 
  2. Soal harus logis dan homogen ditinjau dari segi materi. 
  3. Rumusan pokok soal dan jawaban harus merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur. 
Konstruksi:
  1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 
  2. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban. 
  3. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. 
  4. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 
  5. Setiap butir soal dalam satu paket tes yang sama tidak boleh berisi informasi yang bisa mempengaruhi peserta didik dalam menjawab butir soal lain. 
  6. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 
  7. Jumlah jawaban lebih banyak dari pokok soal. 11. Pokok soal dan jawaban disusun secara sistematis dan kronologis. 
  8. Pokok soal dan jawaban disusun secara homogen dan paralel. 
  9. Soal merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur. 
  10. Soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar maupun salah. 
  11. Kalimat pada pokok soal relatif lebih panjang daripada jawaban. 
  12. Pokok soal menggunakan angka sedangkan jawaban menggunakan huruf. 
Bahasa:
  1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. 
  2. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif. 
  3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Soal Isian
Kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal isian dan jawaban singkat adalah materi, konstruksi, dan bahasa. 
Materi:
  1. Pokok soal harus sesuai dengan indikator. 
  2. Pokok soal harus logis ditinjau dari segi materi. 
  3. Hanya ada satu kunci jawaban yang benar. 
Konstruksi:
  1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 
  2. Soal jawaban singkat menggunakan kalimat tanya. 
  3. Soal isian menggunakan kalimat pernyataan. 
  4. Pokok soal merupakan pernyataan/pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diukur. 
  5. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban. 
  6. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. 
  7. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada pokok soal harus jelas dan berfungsi. 
  8. Setiap butir soal dalam satu paket tes yang sama tidak boleh berisi informasi yang bisa mempengaruhi peserta didik dalam menjawab butir soal lain. 
  9. Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau waktu. 
Bahasa:
  1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. 
  2. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif. 
  3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Soal Uraian
Kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal uraian adalah materi, konstruksi, dan bahasa. 
Materi:
  1. Soal harus sesuai dengan indikator. 
  2. Pokok soal harus logis ditinjau dari segi materi. 
  3. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas. 
Konstruksi:
  1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 
  2. Rumusan pokok soal harus merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur. 
  3. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban. 
  4. Stimulus berupa gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 
  5. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. 
Bahasa:
  1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. 
  2. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif. Artinya, soal menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik. 
  3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Untuk lebih jelasnya, berikut panduan penyusunan tes tertulis:

Semoga Bermanfaat
Salam Berbagi

Posting Komentar untuk "Panduan Penyusunan Tes Tertulis"